Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Total Tayangan Halaman

Kamis, 26 Januari 2012

surodimedjo..warok bungkal


bungkal,bungkal,ponorogo
menerima pesanan berbagiai jajanan tradisional dan memberikan saran dalam
penjual



akibat memakan buah berbahan kimia(suntikan)

  • Waspadai Pengawet Buah Segar | TIPS MEMILIH BUAH SEGAR TANPA FORMALIN. Mengkonsumsi banyak buah dan sayur organik dianjurkan sebagai sumber vitamin terbesar untuk tubuh. Mengkonsumsi secara tepat dan aman merupakan modal dasar bagi kesehatan dalam menjalankan aktivitas keseharian. Namun bagaimana jika buah atau sayuran yang dijual di pasaran ternyata mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh? Tentu hal ini sangat mengkhawatirkan. Baca juga Rain Raih Penghargaan Special Combatant | JALANI WAMIL, RAIN KEMBALI RAIH PENGHARGAAN

  1. Awal Desember lalu, Badan Ketahanan Pangan Daerah Regional Sulawesi Selatan mengumumkan hasil uji laboratorium buah dan sayur segar yang sampelnya diambil dari sejumlah supermarket di Makassar.

    ernyata ditemukan beberapa buah dan sayuran, seperti lengkeng, menggunakan pengawet formalin, yakni jenis zat yang biasa digunakan sebagai pengawet mayat dan campuran bahan perekat kayu.

    Meski hasil uji laboratorium ini telah diumumkan, masyarakat masih ramai membeli, seperti yang terlihat di area penjualan buah di salah satu supermarket di Mal Panakkukang, Minggu lalu.

    Salah satu pembeli, Wahida Anwar, terlihat asyik memilih-milih buah apel kulit merah impor khas Washington. Ia mengaku senang berbelanja buah dan sayur di supermarket dibanding yang dijajakan di jalanan ataupun pasar tradisional. "Di sini kebersihannya lebih terjamin. Yang di pinggir jalan atau pasar biasanya kotor dan berdebu," kata wanita paruh baya ini.

    Mereka tak menyangka jika buah dan sayuran yang beredar di supermarket mengandung bahan pengawet berbahaya. "Aduh, kalau begitu, saya harus lebih berhati-hati," ujar Wahida. Hal senada diungkapkan Muhammad Haidir, konsumen yang telah beberapa waktu memilih-milih lengkeng dan mencicipinya terlebih dulu. "Bagaimana cara mendeteksi buah yang mengandung formalin?" kata Haidir.

    Juru bicara Badan Pengawas Obat dan Makanan Sulawesi Selatan, Fitriani, mengatakan pada umumnya makanan yang mengandung formalin bertahan lama di luar waktu normal meskipun ditempatkan pada suhu ruang (25-27 derajat Celsius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat Celsius).

    Bahan makanan yang mengandung formalin juga memiliki pertanda khusus, seperti pada daging ayam teksturnya akan lebih kencang, pada ikan insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, dan pada mi basah teksturnya tidak lengket dan tidak mudah putus. Selain dari fisik makanan, formalin dapat dideteksi dari baunya yang menyengat.

    Khusus pada buah, cukup sulit mendeteksi zat formalin hanya dari segi fisiknya. "Untuk buah-buahan, memang sebaiknya dilakukan uji laboratorium, terlebih jika baunya berbeda dengan bau asli buah tersebut, atau kulit luarnya tampak mengkilap," kata Fitriani. Formalin pada buah yang dijual secara bertangkai, seperti lengkeng dan anggur, dapat sedikit dikenali. Jika tangkainya sudah tampak layu, sementara buahnya masih sangat segar dengan bau menyengat yang bukan bau buah, patut diwaspadai.

    Meskipun hasil temuan Badan Ketahanan Pangan Daerah menunjukkan kandungan formalin dalam buah tersebut belum mencapai titik riskan, masyarakat tetap harus berhati-hati. Analis kesehatan masyarakat, Prof Veny Hadju, mengatakan seminim apa pun penggunaan zat formalin yang terkandung dalam makanan, jika dikonsumsi berkali-kali, tetap saja pada akhirnya akan merusak tubuh. "Formalin, boraks, rhodamine, atau zat kimia apa pun sangat tidak dianjurkan digunakan dalam makanan, karena dapat menghancurkan organ tubuh secara perlahan," kata Veny.

    Ia menganjurkan masyarakat lebih teliti saat membeli dan mengkonsumsi makanan yang disajikan. Untuk buah dan sayuran, Veny menganjurkan masyarakat memilih yang organik dan nonpestisida. Ciri buah dan sayuran organik bisa dilihat dari tampilan yang tidak sempurna. Pada umumnya buah organik cepat membusuk dan sering kali ada bekas gigitan ulat pada bagian fisik buah.

    Formalin memiliki senyawa CH2 OH, yang reaktif dan mudah mengikat air. Bila zat ini sudah bercampur dengan air, barulah dia disebut formalin. Formalin sangat mudah mengikat protein. Karena itu, ketika disiramkan ke makanan berprotein, seperti tahu, formalin akan meresap hingga kebagian dalamnya, sehingga menyebabkan protein mati. Makanan yang sudah dicampuri formalin tidak akan terserang bakteri pembusuk yang menghasilkan senyawa asam. Itulah sebabnya tahu atau makanan lainnya menjadi lebih awet.

    Jika masuk ke tubuh manusia, formalin juga akan menyerang protein yang terdapat dalam tubuh, seperti pada lambung. Terlebih bila formalin tersebut masuk ke tubuh dengan dosis tinggi. Jika digunakan sebagai pengawet makan dalam dosis rendah, efek formalin tidak seketika dirasakan. Tapi bisa menyebabkan tubuh manusia terinfeksi kanker akibat zat karsinogen yang ada di dalamnya.

    Bahan pengawet lainnya, seperti boraks, rhodamine, dan pestisida, sama berbahayanya dengan formalin. Mengkonsumsi zat ini dalam jangka panjang akan menimbulkan mutasi genetik, kanker, dan keracunan pada alat-alat reproduksi manusia. Bila masuk ke tubuh ibu yang mengandung dan menyusui, zat ini akan mempengaruhi perkembangan perilaku pada bayi, gangguan hormonal, dan cacat lahir.
    tempointeraktif

    Waspadai Pengawet Buah Segar, TIPS MEMILIH BUAH SEGAR TANPA FORMALIN, Cara Mengenali Buah yang Mengandung Formalin, Akibat Mengonsumsi Buah yang Mengandung Formalin
  2. TIPS MEMILIH BUAH SEGAR

    Rate This Article:

    Saat ini banyak supermarket yang menjual buah-buahan segar. Bagi anda yang ingin membeli buah tapi tak sempat ke pasar tradisional, supermarket menjadi pilihan. Berbeda dengan pasar tradisional, membeli buah di supermarket perlu kejelian tinggi. Kenapa? Supermarket relatif tidak memiliki petugas yang mengerti dan menguasai buah-buahan secara teknis. Umumnya tugas mereka sebatas mendisplay buah-buahan, menimbang, atau mengantar belanjaan anda ke mobil. Meski ada, tapi jarang ada petugas counter yang tahu seluk beluk memilih buah. Sementara  di pasar tradisional, pembeli bisa langsung menanyakan kepada pembeli ciri-ciri buah yang masak. Biasanya pedagang berkata jujur.
    Persoalan kedua, buah-buahan di Supermarket biasanya buah yang setengah matang ketika tiba di supermarket. Artinya buah tersebut belum matang ketika dipetik, melainkan matang karena proses diluar pohon. Banyak supermarket yang menjual buah yang masih hijau dan belum matang. Itu bisa terjadi karena supermarket menstok buah tersebut. Berbeda dengan buah yang dijual di pasar tradisonal. Para pedagang umumnya langsung menjual begitu matang di pohon.

    Berikut Ciri-ciri buah yang bagus dan segar :

    Durian :
    - Durinya yang melebar dan daging durinya sudah agak lunak.
    - Aromanya yang harum dan kuat, kulitnya tdk ada yg bolong
    - Kalau dipukul2 bunyinya buk ..buk…berat mantap
    - Potong tangkainya, kalau tengahnya kuning berarti bagus.

     Mangga :
    - Bonggolnya (ujung tangkainya) berwarna kuning/kekuningan.
    - bau harum sampai ke ujung buah
     Jeruk :
    - Warnanya benar-benar kuning bukan kuning terang
    - Kuitnya tipis dan mengkilat.
    Semangka/Melon :
    - Jika dipukul terdengar buk..buk... (tidak kopong)
    - Untuk melon pilihlah yang wangi.
    - Perhatikan bagian patahan tangkainya, pilih yang bulatan tangkainya kelihatan mekar.
    - Melon baik biasanya guratan uratnya banyak dan tebal.
    - Pilih melon yang terasa bijinya seolah sudah terlepas saat buah digoncang
    Alpukat :
    - Kocok-kocok alpukat, pilih yg berbunyi, tandanya sudah matang.
    - Kulitnya yang sudah matang biasanya hijau mulus.
    Duku :
    - Kulitnya tipis,  lembut dan agak hitam
     Manggis :
    - Pilih yang kulitnya lembut dan tidak begitu keras bila ditekan.
    - Warnanya ungu tua segar. Raba seluruh permukaan, jika ada yang masih keras tandanya bagian tersebut belum matang atu busuk.
    - Tangkainya utuh dan hijau segar.
    - Cemplungkan manggis ke dalam air. Bila terapung tandanya manggis tersebut bagus.
    Pepaya :
    - Bentuknya lurus atau panjang. Jangan pilih yang atasnya kecil bawahnya besar atau sebaliknya.
     Apel :
    - Ketuk atau selentik buahnya dengan ajri tangan, jika bunyinya nyaring maka apel tersebut renyah dan banyak airnya. Jika bunyinya berat, maka apel itu sudah tidak renyah lagi atau airnya kering.
    Sawo :
    -Pilihlah yang sudah berwarna coklat tua.
    - Jangan di pilih kalau di kulitnya masih menempel bekas getah.
    Pisang :
    - Pilihlah yang bentuk pisangnya bulat.
    - Hindari bagian batangnya yang sudah terlalu kering

    tips meperbaiki hubungan dengan teman,pacar,dan keluarga

    Dalam kehidupan selalu saja ada teman, saudara, kerabat kita yang sekarang bermusuhan dengan kita. Padahal dulunya mereka berhubungan baik dengan kita. Karena di suatu saat, entah sebuah kejadian kecil atau sebuah pertengkaran, tiba-tiba mereka menjadi tidak berhubungan lagi. Menjauh dari kita. Menelpon tidak, berkirim sms tidak. Bahkan kalau ketemu di jalan, seolah-olah tidak kenal. Padahal dulunya kita berhubungan baik sekali.

    Berikut ada tips dari saya yang bias dipraktekkan. Sebuah usaha yang mungkin berguna bagi anda, kebahagiaan dan kesuksesan anda di masa mendatang.

    Bila anda memiliki saudara, teman, kerabat yang dulunya baik, tapi karena sesuatu hal atau kejadian yang membuat kesalahan, bias karena dia atau anda, lalu menjadi renggang hubungan. Bisa jadi hal itu karena kesalahpahaman, ketidakmengertian, kurangnya komunikasi sehingga dia tiba-tiba tidak mau bicara dengan kita.

    Kalau memang kejadiannya seperti ini, cobalah diam sejenak dan bayangkanlah orang itu. Kenanglah kebaikan dia dulu. Saat-saat manis yang anda lakukan bersama. Ingatlah saat dia menolong anda dalam kesulitan. Atau hal-hal yang baik yang terjadi di antara anda. Lalu anda pikirkan bagaimana sampai terjadi putus hubungan. Saat anda tidak lagi bersahabat. Coba dipertimbangkan besarnya kesalahan, mungkin cuma kecil yang bisa dilupakan.

    Telponlah dia. Telpon saja. Tidak usah susah-susah ketemu. Ketika telpon anda bilang, "Halo saya ini bla..bla.. Lama kita tidak ketemu ya. Maaf, saya cuma telpon sebentar saja. Dulu kita pernah bersahabat baik ya.. Ingat kita dulu sering jalan-jalan bersama. Mungkin karena satu dan lain hal di tahun1978 atau apalah, kita menjadi tidak enakkan."

    Lalu kita lanjutkan, "Dan saat ini saya merasa tidak enak. Karena dulu kita bersahabat dengan baik, sekarang kita jadi tidak pernah bicara atau berhubungan lagi. Alangah baiknya suatu saat kita bisa bertemu, berbicara bahkan berjalan-jalan lagi. Segini saja ya. Dag.. dag.." Telpon kita tutup.

    Saya percaya anda punya musuh di dalam hati anda. Anda juga punya ketidak-enakkan di dalam hati anda. Bila ini ada, cobalah cari, hubungi dia dan telpon saja. 10 atau bahkan 5 menit saja. Katakan kalau dia masih marah, tidak apa-apa. Yang penting kita sudah mengatakan apa yang ada dalam hati kita. Mungkin sekarang belum waktunya. Mungkin suatu saat nanti, kita bisa bersahabat lagi. Selesai, tutup teleponnya.

    Kita lakukan itu. Tidak apa-apa. Tidak ada ruginya. Tetapi ini semua akan memperkaya khasanah kejiwaan kita untuk menjadi manusia yang lebih besar.

    Ini semua adalah sebuah cara kita untuk memaafkan diri kita sendiri untuk memaafkan orang lain. Cara mendamaikan di dalam hati kita. Kalau kita bisa melakukan hal ini, siapapun yang salah dulu entah kita, saudara, teman, kerabat, apa yang akan terjadi ?

    Kita menjadi manusia yang lebih besar, jiwa yang lebih besar dengan ketenangan yang lebih besar lagi. Lebih besar lagi bahagianya. Mengasah diri lebih peka mengenal orang lain. Dengan kebesaran dan ketenangan jiwa ini maka kita akan bisa berbisnis dengan lebih baik lagi.